Minggu, 25 November 2018

LATIHAN 10 FUNGSI

FUNGSI

KAMIS 22 November 2018
Fungsi merupakan blok dari kode yang dirancang untuk melaksanakan tugas.
a.       Untuk mengurangi pengulanga penulisan program yang sama
b.      Agar program menjadi lebih terstruktur sehinggah mudah dipahami dan dapat di kembangkan.

A.      STRUKTUR FUNGSI.
Bentuk penulisannya :
Nama_fungsi(argument)              {
                -----pernyataan/perintah
                -----pernyataan/ perintah
}

Ø  Nama fungsi, boleh dituliskan secara bebas dengan ketentuan tidak menggunakan spasi dan nama fungsi mempunyai arti tersendiri
Ø  Argument, diletakkan pada tanda kurung yang terletak di belakang nama fungsi. Argumen boleh diisi dengan suatu data atau dikosongkan.
Ø  Pernyataan atau perintah, diletakkan diantara tanda kurung “{}”

B.      PROTOTIPE FUNGSI
Digunakan untuk mendeklarasikan ke compiler mengenai :
Ø  Tipe data keluaran dari fungsi
Ø  Jumlah parameter yang digunakan
Ø  Tipe data dari masing – masing parameter yang digunakan
Keuntungan pemakaian :
Ø  Melakukan konversi  antar tipe parameter dalam defenisi dan parameter fungsi
Ø  Jika jumlah parameter yang digunakan dalam defenisi fungsi dan pada saat pematnggilan fungsi berbeda atau tidak sama maka akan menunjukan kesalahan.

C.      PARAMETER FUNGSI
Terdapat 2 jenis yaitu :
Ø  Parameter formal yaitu variabel yang terdapat pada daftar parameter yang berada di dalam defenisi fungsi
Contoh :
Main(){
               ....
               X=total(a,b);
               ....
}
Ø  Parameter aktual yaitu variabel yang digunakan pada pemanggilan suatu fungsi
Contoh :
Float total (float a, float b) {
Return (a+b);
}
1.       Pemanggilan dengan nilai
Nilai dari parameter aktual akan dimasukkan ke parameter formal. Dengan cara ini nilai parameter aktual; tidak akan berubah, walaupun nilai dari parameter formal berubah
2.       Pemanggilan dengan referensi
Merupakan pemangilan alamat suatu variabel di dalam fungsi. Cara ini dapat dipakai untuk mengubah suatu variabel yang ada di luar fungsi, yang dilakukan dengan mengubah nilai suatu variabel yang ada di dalam fungsi

D.      PERNYATAAN RETURN ()
Digunakan untuk mengirim nilai dari suatu fungsi kepada fungsi lain yang memanggilnya. Pernyataan ini diikuti oleh argumen yang berupa nilai yang akan dikirim

E.       JENIS VARIABEL PADA FUNGSI 
Ø  Variabel lokal : variabel yang mendeklerasikam di dalam fungsi dan hanya dikenal oleh fungsi yang bersangkutan
Ø  Variabel eksternal : variabel yang di deklerasikan diluar fungsi yang bersifat global yang berarti dapat digunakan bersama – sama tanpa harus dideklerasikan berulang – ulang
Ø  Variabel statis :
a.       Jika variabel bersifat lokan maka variabekl hanya dikenal dengan fungsi tempat variabel tersebut dideklerasikan
b.      Jika variabel bersifat eksternal maka variabel dapat digunakan oleh semua fungsi yang terletak pada file yang sama di tempat variabel statis dideklerasikan
c.       Jika tidak ada inisialisasi oleh program maka secara otomatis akan diberikan nilai awal nol.
F.       INLINE FUCTION
Digunakan untuk mengurangi lambatnya eksekusi program dan mempercepat eksekusi program terutama pada program yang sering menggunakan atau memanggil fungsi yang berlebihan, terutama program yang menggunakan pernyataan perulangan. Inline fuction dideklerasikan dengan menambahkan kata kunci inline di depan tipe data.

G.     FUNCTION OVERLOADING
Mendefenisikan beberapa fungsi yang memiloki nama yang sama tetapi parameter berbeda.

CONTOH PROGRAM

1.       #include<conio.h>
#include<iostream.h>
garis(){
cout<<"========================================="<<endl;
}
void main () {
garis();
cout<<"STIKOM TUNAS BANGSA"<<endl;
garis();
getche();
}

OUTPUTNYA :
=====================
STIKOM TUNAS BANGSA
=====================

2.       //=====================================//
//PEMANGGIL DENGAN NILAI                                   //
//=====================================//
#include<conio.h>
#include<iostream.h>
tambah(int m, int n) {
m+=5;
n+=7;
cout<<"nilai dalam fungsi tambah()"<<endl;
cout<<"m="<<m<<endl;
cout<<"n="<<n<<endl;
}
void main(){
int a, b;
a=5;
b=9;
cout<<"nilai sebelum fungsi digunakan"<<endl;
cout<<"a="<<a<<endl;
cout<<"b="<<b<<endl;
tambah(a,b);
cout<<"nilai setelah fungsi digunakan"<<endl;
cout<<"a="<<a<<endl;
cout<<"b="<<b<<endl;
getch();
}

OUTPUTNYA :
Nilai sebelum fungsi digunakan
A=5
B=9
Nilai di dalam fungsi tambah ()
M=10
N=16
Nilai setelah fungsi digunakan
A=5
B=9

3.       //=========================================//
//PEMANGGILAN DENGAN REFERENSI                  //
//=======================================//
#include<conio.h>
#include<iostream.h>
tambah(int *m, int *n) {
*m+=5;
*n+=7;
cout<<"nilai di dalam fungsi tambah()"<<endl;
cout<<"m="<<*m<<endl;
cout<<"n="<<*n<<endl;
}
void main () {
int a, b;
a=5;
b=9;
cout<<"nilai sebelum fungsi digunakan"<<endl;
cout<<"a="<<a<<endl;
cout<<"b="<<b<<endl;
tambah(&a, &b);
cout<<"nilai setelah fungsi digunakan"<<endl;
cout<<"a="<<a<<endl;
cout<<"b="<<b<<endl;
getch();
}

OUTPUTNYA :
Nilai sebelum fungsi digunakan
A=5
B=9
Nilai di dalam fungsi tambah ()
M=10
N=16
Nilai setelah fungsi digunakan
A=10
B=16


4.       //======================================//
//PENGGUNAAN FUNGSI RETURN                          //
//=====================================//
#include<conio.h>
#include<iostream.h>
tambah(int *m) {
return(*m+=5);
}
void main () {
int a, b;
b=9;
a= tambah (&b);
cout<<"nilai setelah fungsi digunakan"<<endl;
cout<<"a="<<a<<endl;
getch();
}

OUTPUTNYA :
Nilai setelah fungsi digunakan
A=14

LATIHAN 10 FUNGSI

FUNGSI

KAMIS 22 November 2018
Fungsi merupakan blok dari kode yang dirancang untuk melaksanakan tugas.
a.       Untuk mengurangi pengulanga penulisan program yang sama
b.      Agar program menjadi lebih terstruktur sehinggah mudah dipahami dan dapat di kembangkan.

A.      STRUKTUR FUNGSI.
Bentuk penulisannya :
Nama_fungsi(argument)              {
                -----pernyataan/perintah
                -----pernyataan/ perintah
}

Ø  Nama fungsi, boleh dituliskan secara bebas dengan ketentuan tidak menggunakan spasi dan nama fungsi mempunyai arti tersendiri
Ø  Argument, diletakkan pada tanda kurung yang terletak di belakang nama fungsi. Argumen boleh diisi dengan suatu data atau dikosongkan.
Ø  Pernyataan atau perintah, diletakkan diantara tanda kurung “{}”

B.      PROTOTIPE FUNGSI
Digunakan untuk mendeklarasikan ke compiler mengenai :
Ø  Tipe data keluaran dari fungsi
Ø  Jumlah parameter yang digunakan
Ø  Tipe data dari masing – masing parameter yang digunakan
Keuntungan pemakaian :
Ø  Melakukan konversi  antar tipe parameter dalam defenisi dan parameter fungsi
Ø  Jika jumlah parameter yang digunakan dalam defenisi fungsi dan pada saat pematnggilan fungsi berbeda atau tidak sama maka akan menunjukan kesalahan.

C.      PARAMETER FUNGSI
Terdapat 2 jenis yaitu :
Ø  Parameter formal yaitu variabel yang terdapat pada daftar parameter yang berada di dalam defenisi fungsi
Contoh :
Main(){
               ....
               X=total(a,b);
               ....
}
Ø  Parameter aktual yaitu variabel yang digunakan pada pemanggilan suatu fungsi
Contoh :
Float total (float a, float b) {
Return (a+b);
}
1.       Pemanggilan dengan nilai
Nilai dari parameter aktual akan dimasukkan ke parameter formal. Dengan cara ini nilai parameter aktual; tidak akan berubah, walaupun nilai dari parameter formal berubah
2.       Pemanggilan dengan referensi
Merupakan pemangilan alamat suatu variabel di dalam fungsi. Cara ini dapat dipakai untuk mengubah suatu variabel yang ada di luar fungsi, yang dilakukan dengan mengubah nilai suatu variabel yang ada di dalam fungsi

D.      PERNYATAAN RETURN ()
Digunakan untuk mengirim nilai dari suatu fungsi kepada fungsi lain yang memanggilnya. Pernyataan ini diikuti oleh argumen yang berupa nilai yang akan dikirim

E.       JENIS VARIABEL PADA FUNGSI 
Ø  Variabel lokal : variabel yang mendeklerasikam di dalam fungsi dan hanya dikenal oleh fungsi yang bersangkutan
Ø  Variabel eksternal : variabel yang di deklerasikan diluar fungsi yang bersifat global yang berarti dapat digunakan bersama – sama tanpa harus dideklerasikan berulang – ulang
Ø  Variabel statis :
a.       Jika variabel bersifat lokan maka variabekl hanya dikenal dengan fungsi tempat variabel tersebut dideklerasikan
b.      Jika variabel bersifat eksternal maka variabel dapat digunakan oleh semua fungsi yang terletak pada file yang sama di tempat variabel statis dideklerasikan
c.       Jika tidak ada inisialisasi oleh program maka secara otomatis akan diberikan nilai awal nol.
F.       INLINE FUCTION
Digunakan untuk mengurangi lambatnya eksekusi program dan mempercepat eksekusi program terutama pada program yang sering menggunakan atau memanggil fungsi yang berlebihan, terutama program yang menggunakan pernyataan perulangan. Inline fuction dideklerasikan dengan menambahkan kata kunci inline di depan tipe data.

G.     FUNCTION OVERLOADING
Mendefenisikan beberapa fungsi yang memiloki nama yang sama tetapi parameter berbeda.

CONTOH PROGRAM

1.       #include<conio.h>
#include<iostream.h>
garis(){
cout<<"========================================="<<endl;
}
void main () {
garis();
cout<<"STIKOM TUNAS BANGSA"<<endl;
garis();
getche();
}

OUTPUTNYA :
=====================
STIKOM TUNAS BANGSA
=====================

2.       //=====================================//
//PEMANGGIL DENGAN NILAI                                   //
//=====================================//
#include<conio.h>
#include<iostream.h>
tambah(int m, int n) {
m+=5;
n+=7;
cout<<"nilai dalam fungsi tambah()"<<endl;
cout<<"m="<<m<<endl;
cout<<"n="<<n<<endl;
}
void main(){
int a, b;
a=5;
b=9;
cout<<"nilai sebelum fungsi digunakan"<<endl;
cout<<"a="<<a<<endl;
cout<<"b="<<b<<endl;
tambah(a,b);
cout<<"nilai setelah fungsi digunakan"<<endl;
cout<<"a="<<a<<endl;
cout<<"b="<<b<<endl;
getch();
}

OUTPUTNYA :
Nilai sebelum fungsi digunakan
A=5
B=9
Nilai di dalam fungsi tambah ()
M=10
N=16
Nilai setelah fungsi digunakan
A=5
B=9

3.       //=========================================//
//PEMANGGILAN DENGAN REFERENSI                  //
//=======================================//
#include<conio.h>
#include<iostream.h>
tambah(int *m, int *n) {
*m+=5;
*n+=7;
cout<<"nilai di dalam fungsi tambah()"<<endl;
cout<<"m="<<*m<<endl;
cout<<"n="<<*n<<endl;
}
void main () {
int a, b;
a=5;
b=9;
cout<<"nilai sebelum fungsi digunakan"<<endl;
cout<<"a="<<a<<endl;
cout<<"b="<<b<<endl;
tambah(&a, &b);
cout<<"nilai setelah fungsi digunakan"<<endl;
cout<<"a="<<a<<endl;
cout<<"b="<<b<<endl;
getch();
}

OUTPUTNYA :
Nilai sebelum fungsi digunakan
A=5
B=9
Nilai di dalam fungsi tambah ()
M=10
N=16
Nilai setelah fungsi digunakan
A=10
B=16


4.       //======================================//
//PENGGUNAAN FUNGSI RETURN                          //
//=====================================//
#include<conio.h>
#include<iostream.h>
tambah(int *m) {
return(*m+=5);
}
void main () {
int a, b;
b=9;
a= tambah (&b);
cout<<"nilai setelah fungsi digunakan"<<endl;
cout<<"a="<<a<<endl;
getch();
}

OUTPUTNYA :
Nilai setelah fungsi digunakan
A=14

LAPORAN 9 PONTER


POINTER
A.     OPERATOR POINTER
1.      Operator deference(&)
Biasanya disebut dengan addres of atau operator alamat. Dengan menggunakan operator ini suatu variabel akan menghasilkan alamat lokasi.
Contoh :
X=85;
Y=X;
Z=&X;

5
0x000gghg00
X
5 merupakan nilai
0x000gghg00 merupakan alamat

Alamat (&) dapat dihasilkan oleh kompute itu sendiri

2.      Operator reference(*)
Menggunakan operator ini anda dapat mengakses secara langsung nilai yang terdapat di dalam variabel yang berpointer. Operator ini biasa disebut dengan value pointed by. Dengan menggunakan ini akan menghasilkam nilai yang berada pada suatu alamat memori.
Contoh :
X=85;
Y=&X;
Z=*Y;

B.     DEKLARASI POINTER PADA KONSTANTA
SUATU POINTER DAPAAT dideklarasikan secara konstanta. Untuk mendeklarasikannya pointer secara konstanta dilakukan dengan memberikan kata cost di depan nama konstanta.
Tipe_data*cost nama_konstanta;

C.     DEKLARASI POINTER PADA VARIABEL
Digunakan untuk menunjuk secara langsung ke suatu nilai.
Tipe_data *nama_konstanta;

D.     DEKLARASI POINTER PADA POINTER
Tidak terbatas menunjuk alamat dari suatu variabel, pointer dapat pula menunjuk ke pointer lainnya. Didalam pendeklarasiannya dilakukan dengan menambah pointer reference(*) pada variabel yang ditunjuk.
Tipe_data *nama_konstanta;

E.     POINTER PADA ARRAY
Adalah banyaknya loncatan dari pointer satu ke pointer lainnya karena secara internal, array juga menyatakan alamat, dimana pengenal array sama dengan alamat pada eleen pertama pada array.



CONTOH PROGRAM


1.  //----------------------------------------------------//
//pendeklarasian pointer pada reference dan deference//
//---------------------------------------------------//
#include<conio.h>
#include<iostream.h>
Void main () {
Int a, *b, c,*d;
a=75;
b=&a;
c=*b;
cout<<”nilai a=”<<endl;
cout<<”nilai b=”<<endl;
cout<<”nilai c=”<<endl;
getch();
}

Output  :
Nilai a=75
Nilai b= 0 x 23b7264g
Nilai c=75

2.  //----------------------------------------------//
//pendeklarasian pointer konstanta//
//-------------------------------------------//
#include<conio.h>
#include<iostream.h>
Void main () {
Char *cost nama=”borland C++”
Cout<<”nama program=”<<nama<<endl;
Nama=”visual C++”
Cout<<”nama program=”<<nama<<endl;
Getch();
}

Output :
Nama program=borland c++
Nama program=borland c++

3.  //-------------------------------//
//perubahan nilai dengan pointer//
//-----------------------------//
#include<conio.h>
#include<iostream.h>
Void main () {
Int a=94;
Int *b;
Cout<<”nilai awal a=”<<a<<endl;
B=&a;
Cout<<”nilai b sekarang=”<<*b<<endl;
*b=50;
Cout<<”nilai b sekarang=”<<*b<endl;
Cout<<”nilai a sekarang=”<<a<<endl;
Getch();
}

Output :
Nilai awal a=94
Nilai awal a sekrang =94
Nilai awal b=50
Nilai awal b sekarang=50


4.  //----------------------------------//
//penggunaan pointer dengan pointer//
//--------------------------------//
#include<conio.h>
#include<iostream.h>
Void main () {
Int a, *b, **c;
A=75;
Cout<<”nilai a=”<<a<<endl;
B=&a;
C=&b;
Cout<<”nilai b hasil mengakses a=”<<*b<<endl;
Cout<<”nilai c hasil mengakses a=”<<**c<<endl;
Getch();
}

Outputnya :
Nilai a=75
Nilai b hasil mengakses a= 75
Nilai c hasil mengakses a=75




1.  #inckude<conio.h>
#include<iostream.h>
Void main ()    {
Int i, nilai[5], *ptrNilai;
ptrNilai=nilai;
for(i=1, i<=5; i++)  {
cout<<”masukkan nilai”<<i<<”=”;
cin>>nilai[i];
}
Cout<<endl;
Cout<<”hasil pengaksesan elemen array lewat pointer”;
Cout<<endl<<endl;
For(i=1; i<=5; i++)
Cout<<”elemen”<<i<<”.nilai”<<nilai[i];
Cout<<”, menempati alamat memori=”<<&ptrNilai[i];
Cout<<endl;
}
Getche() ;
}

OUTPUT :
Masukkan nilai 1 =

2.  //----------------------------//
//pointer pada string  //
//---------------------------//
#inckude<conio.h>
#include<iostream.h>
Void main ()    {
Char band_metal[]=”SEPULTURA”;
Chsr *band_punk=”RANCID”;
Cout<<”nama band metal=”<<band_metal<<endl;
Cout<<”nama band punk=”<<bank_punk<<endl;
Band_punk+=3;
Cout<<”nama band metal=”<<band_metal<<endl;
Cout<<”nama band punk=”<<band_punk<<endl;
Getche();
}

OUTPUT :
Nama band metal= SEPULTURAL
nama band punk= RANCID



Rabu, 14 November 2018

LAPORAN 8 VARIABEL ARRAY


LAPORAN 8
VARIABEL ARRAY

Variabel array adalah tipe yang terstruktur yang terdiri dari sejumlah komponen yang mempunyai tipe yang sama.

A.     Array berdimensi satu
Bentuk umumnya :
Tipe_data nama_variabel[ukuran]

Contoh :
1.      Float nilai_akhir
2.      Char x [4]        [4] disebut dengan array
Array dapat digambarkan dengan kotak panjang.
Elemen
1
Elemen
2
Elemen
3
Elemen
4
Elemen
5
0                 1               2          3                4
Indeks array memiliki laci/kolom. Indeks Array dimulai dari nol.
1.      Mengakses aaray berdimensi satu
Array dapat diakses dengan menggunakan indeks.
Bentuk umumnya :
Nama_array[indeks] ;

Contoh :
Nilai_akhir[3]
Nilai_akhir[2]
2.      Inisialisasi array berdimensi satu
Inisialisasi adalah memberikan nilai awal terhadap suatu variabel.

Bentuk umum :
Tipe_data nama_array[jml_elemen]={nilai array};

Contoh :
Float_nilai[5]={56.5,34.6,67.6,}
B.     Array berdimensi dua
Bentuk umum :
Tipe_data nama_variabel[indeks1][indeks2]

Keterangan :
Indeks 1 : menyatakan jumlah baris
Indeks 2 : menyatakan jumlah kolom
Contoh :
100
450
350
313
123
654
 865
313
615
                        0
Data jual [2][1] adalah 450
[2] = indeks 1 sebagai baris
[1] = indeks 2 sebagai kolom
1.      mengakses array berdimensi dua
Dapat diakses menggunakan indeksnya.
Bentuk umunya :
Nama_array[indeks-1][indeks-2];

Contoh :
Data_jual[2][2]
Data_jual[1][2]
2.      inisialisasi array berdimendi dua
adalah memberi nilai awal terhadap suatu variabel.
Bentuk pendefenisiannya :
Tipe_data nama_array[jml_elemen]={nilai array};
Contoh :
Int data_ jual[3][3]= {  {150,159,230},
                                    {100,125,150},
                                    {210,125,156}};
C.     array bertiga dimensi
bentuk umumnya :
Tipe_data nama_variabel[indeks1][indeks2][indeks3]
Keterangan :
Indeks1 : menyatakan jumlah baris
Indeks2 : menyatakan isi dari baris
Indeks3 : menyatakan jumlah kolom
Contoh :
Pendeklarasian yang digunakan adalah pengolahan data
1
1
150
159
2
200
400
2
1
100
125
2
210
125


1.      mengakses aray berdimensi tiga
suatu array dapat diakses dengan menggunakan indeksnya.
Bentuk umumnya :
Nama_array[indeks-1][indeks-2][indeks-3];
Contoh :
Data_jual[1][1][1];
Data_jual[1][0][1];
2.      inisialisasi array berdimensi tiga
adlah memberikan nilai awal terhadap suatu variabel. Bentuk pendefenisian suatu array dapat dilihat dari  contoh berikut :
Tipe_data nama_array[jml_elemen]={nilai array};
Contohnya :
{{{100,200,300},{150,240,360},{250,340,460},{250,340,460}},
{{{160,250,365},{175,275,375},{275,375,575},{280,380,580}}}
CONTOH PROGRAM :
1.  #include<conio.h>
#include<stdio.h>
#include<iostream.h>
#include<iomanip.h>
void main(){
int i;
char nama[5][20];
float nilai1[5], nilai2[5], hasil[5];
for(i=1; i<=2; i++){
cout<<"data ke-"<<i<<endl;
cout<<"nama siswa:";
gets(nama[i]);
cout<<"nilai midtest:";
cin>>nilai1[i];
cout<<"nilai final:";
cin>>nilai2[i];
hasil[i]=(nilai1[i]*0.40)+(nilai2[i]*0.60);
cout<<endl;
cout<<"========================================"<<endl;
cout<<"no  nama       nilai      nilai      hasil"<<endl;
cout<<"                         midtest    final
ujian"<<endl;
cout<<"========================================"<<endl;
for(i=1; i<=2; i++) {
cout<<" ";
cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(9)<<i;
cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(13)<<nama[i];
cout<<setprecision(2)<<" "<<nilai1[i];
cout<<setprecision(2)<<"      "<<nilai2[i];
cout<<setprecision(2)<<"      "<<hasil[i]<<endl;
}
cout<<"======================================="<<endl;
getch();
}

Outputnya :
Data ke-1
Nama siswa: tina
Nilai midtest:50
Nilai final:60
===================================================
No   nama       nilai      nilai      hasil ujian
                Midtest    final
===================================================
1    tina       50         60         56

2. #include<conio.h>
#include<iostream.h>
#include<iomanip.h>
void main(){
int nilai[5]={56,67,57,76,72};
int i;
for(i=0; i<5; i++){
cout<<"nilai array index ke-"<<i<<"=";
cout<<nilai[i]<<endl;
}
getch();
}
Outpunya :
Nilai indeks ke 0=56
                     1=67
                     2=57
                     3=76
                     4=72
I = 0 1 2 3 4 5

3.  #include<conio.h>
#include<stdio.h>
#include<iostream.h>
#include<iomanip.h>
void main(){
int i, j;
int data_jual[4][4];
for(i=1; i<=3; i++) {
for(j=1; j<=3; j++){
cout<<"data ke-"<<i<<" "<<j<<endl;
cout<<"jumlah penjualan:";
cin>>data_jual[i][j];
}
}
cout<<endl;
cout<<"data penjualan pertahun"<<endl;
cout<<"============================="<<endl;
cout<<"no       2001       2002       2003 "<<endl;
cout<<"============================="<<endl;
for(i=1; i<=3; i++) {
cout<<" ";
cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(4)<<i;
for(j=1; j<3; j++){
cout<<setiosflags(ios::right)<<setw(6);
cout<<data_jual[i][j];
cout<<" ";
}
cout<<endl;
}
cout<<"============================"<<endl;
getch();
}

4.  #include<conio.h>
#include<iostream.h>
#include<iomanip.h>
void main(){
int data[2][5]={{2,3,4,5,2},
                                {4,2,6,2,7}};
int i, j;
for(i=0; i<2; i++){
     for(j=0; j<5; j++){
           cout<<data[i][j];
           cout<<" ";
     }
     cout<<endl;
}
getch();
}
OUTPUTNYA :
0
2,3,4,5,2
4,2,6,2,7

J=O, J<5        maka hasil 0,1,2,3,4
I=0, I<2        maka hasil 0,1

5.  void main(){
int i, j, k;
int data_jual[2][3][2];
for(i=0; i<<2; i++){
for(j=0; j<3; j++){
for(k=0; k<2; k++){
cout<<"data tahun ke-"<<i+1<<endl;
cout<<"data ke-"<<j+1<<" "<<k+1<<endl;
cout<<"jumlah penjualan: ";
cin>>data_jual[i][j][k];
}
cout<<endl;
}
cout<<endl;
}
cout<<endl;
cout<<"data penjualan pertahun"<<endl;
cout<<"======================================"<<endl;
cout<<"tahun         hasil      tahun penjualan ke"<<endl;
cout<<"ke              ke       ------------------"<<endl;
cout<<"                                              1          2         "<<endl;
cout<<"======================================"<<endl;
for(i=0; i<2; i++){
for(j=0; j<3; j++){
cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(11)<<i+1;
cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(9)<<j+1;
for(k=0; k<2; k++){
cout<<setiosflags(ios::right)<<setw(5);
cout<<data_jual[i][j][k];
cout<<" ";
}
cout<<endl;
}
cout<<endl;
}
cout<<"====================================="<<endl;
getch();
}
OUTPUTNYA :
     Data penjualan pertahun
============================================
Tahun      hasil           tahun penjualan ke
Ke                   ke
           2
==========================================
1          1          0    8655
1          2    9175       8567
1          3    13535      8575

2          1    4034       3980
2          2          0    8655
2          3    9175       8567

6.  #include<conio.h>
#include<iostream.h>
#include<iomanip.h>
#include<stdio.h>
void main(){
int data[2][4][3]={{{100,200,300},
{150,240,360},
{250,340,460},
{250,340,460}},
{{160,250,365},
{175,275,375},
{275,375,575},
{380,480,580}}};
int i,j,k;
cout<<"======================================"<<endl;
cout<<"tahun         hasil      tahun penjualan ke"<<endl;
cout<<"ke            ke              ------------------"<<endl;
cout<<"                                    2002 2003   2004"<<endl;
cout<<"======================================"<<endl;
for(i=0; i<2; i++){
for(j=0; j<4; j++){
cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(8)<<i+1;
cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(8)<<j+1;
for(k=0; k<3; k++){
cout<<setiosflags(ios::right)<<setw(5);
cout<<data[i][j][k];
cout<<" ";
}
cout<<endl;
}
cout<<endl;
}
cout<<"======================================"<<endl;
getch();
}



PERTEMUAN 11 KOMPONEN KOMPONEN SWING LANJUTAN.

KOMPONEN – KOMPONEN SWING LANJUTAN Swing merupakan alternatif lain untuk mengimplementasikan pemprograman window. Walaupun diimplement...