TUGAS
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
NAMA : Eva Yestina Manurung
KELAS: 18M02
PRODI : MANAGEMENT INFORMATIKA
DOSEN : Sundari Retno Andani, S.T, M.KOM
Kamis, 20 september
2018.
BAB I
PENDAHULUAN.
I.
LATAR BELAKANG.
Setiap program akan menggukan kode dan kode – kode ini akan di jalankan
komputer untuk membuat program komputer.
Dan disini kita akan belajar fungsi dari manipulator di yang akan di
temukan pada aplikasi C++.
II.
TUJUAN LAPORAN.
1.
Dapat mengenal fungsi dari manipulator.
2.
Dapat membuat program dengan fungsi manipulator.
BAB II
PEMBAHASAN
1. FUNGSI MANIPULATOR.
Fungsi ini pada umumnya digunakan untuk
mengatur tampilan layar sehingga untuk menggunakan manipulator ini file
headernya harus disertakan dengan iomanip.h.
Ada beberapa fungsi manipulator yaitu :
1.1
Endl.
Digunakan untuk menyisipkan karakter
newline atau mengatur pindah baris. File header harus disertakan dengan file
header iostream.h
1.2
Ends.
Digunakan untuk menambahkan karakter null
(nilai ASCII NOL) ke dereta suatu karakter. Fungsi ini berguna untuk mengirim
sejumlah karakter ke file di disk atau modem dan mengakhiri dengan karakter
NULL. File header harus disertakan dengan file header iostream.h
1.3
Dec,oct dan hex.
Merupakan suatu fungsi yang digunakan untuk
konversi data dalam bentuk desimal, ooktal, heksadesimal. File header didertai
denan iomanip.h
1.4
Setprecision()
Merupakan suatu fungsi yang digunakan untuk
mengatur jumlah digit desimal yang ingin ditampilkan. File header yang harus
disertakan adalah iomanip.h
1.5
Setbase()
Merupakan fungsi yang digunakan untuk
konversi bilangan okal, desimal dan heksadesimal. File header disertakan adalah
iomanip.h
1.6 Setw()
Merupakan fungsi yang digunakan untuk
mengatur lebar tampilan di layar dari suatu nilai variabel. File header
disertakan dengan iomanip.h
1.7
Setfill()
Merupakan fungsi yang digunakan untuk
menampilkan suatu karakter yang diletakkan didepan nilai yang diatur oleh
fungsi setw(). File header disertakan dengan iomanip.h
1.8
Setiosflags()
Merupakan fungsi yang digunakan untuk
mengatur sejumlah format keluaran data. Fungsi ini biasanya ada pada fungsi
cout(). File headerdisertakan dengan iomanip.h
Fungsi ini memiliki format keluaran yaitu :
1. tanda format perataan kanan dan kiri
peraturan lebar variabel dilakukan melalui fungsi setw() yaitu:
a. ios::left untuk mengatur perataan kiri
b. ios::right untuk mengatur perataan kanan
2. tanda format keluaran notasi konversi
a. ios::scientific untuk mengatur keluaran
dalam notasi eksponensial
b. ios::fixed untuk mengatur keluaran dalam
notasi desimal
3. tandaformat konvensi dec,oct dan hex
a. ios::dec digunakan untuk mengatur
keluaran konversi desimal
b. ios::oct digunakan untuk mengatur
keluaran konversi oktal
c. os::hex digunakan untuk mengatur
keluaran konversi hexadesimal
4. tanda format manipulasi huruf heksadesimal
untuk keperluan mamanipulasi atau mengubah huruf pada notasi heksadesimal
dengan menggunakan tanda format ios::uppercase
5. tanda format keluaran dasar bilangan
heksadesimal dan octal
ios::showbase digunakan untuk menampilkan tanda 0x diawal pada
tampilan bil haksadesimal dan 0 diawal pada tampilan bil decimal
6.tanda format menampilkan titik desimal
ios::showpoint digunakan untuk menampilkan titik desimal pada bil
yang tidak mempunyai titik desimal pada tipe data float atau double
7. tanda format menampilkan symbol plus(+)
ios::showpos
digunakan untuk menampilkan simbol plus pada variabel yang memiliki nilai
positif.
NAMA – NAMA BILANGAN
:
Bilangan desimal
|
10
|
Dari 0 -9
|
Bilangan biner
|
2
|
Dari 0 - 1
|
Bilangan octal
|
8
|
Dari 0 - 7
|
Bilangan hexadesimal
|
16
|
Dari 0 - 15
|
Contoh :
- desimal ke biner
200 :2 = 100
|
Sisa 0
|
100 : 2 = 50
|
Sisa 0
|
50 : 2 =25
|
Sisa 0
|
25 :2 = 12
|
Sisa 1
|
12 : 2 = 6
|
Sisa 0
|
6 :2 = 3
|
Sisa 0
|
3 : 2 = 2
|
Sisa 1
|
2 : 2 = 1
|
Sisa 0
|
1 : 2 = 1
|
Sia 1
|
- biner ke desimal
a. 101011(2) =..........(10)
1(32)0(16)1(8)0(4)1(2)1(1)(2) = ...........(10)
32 + 8 + 2 + 1 = 43 (10)
1732(8)
=...............(10)
1732(15) = (1x83)10 + (7x82)10
+ (3x81)10 + (2x80)10
=512 + 448 +24 +2
=986
b. Af12(16)
= .............(10)
= 2x160 + 1x161
+fx162 + ax163
= 2x1 + 1x16 + fx256 +
ax4096
= 2+16 + 16x256 + 10x4096
= 2 + 6 + 4096 + 40960
= 18 + 45056
= 45074
2. CONTOH PROGRAM
a. Program
1
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
#include<iostream.h>
Void main()
{
Int a, b, c, d;
a=6;
b=5;
c=a%b;
d=a*b;
cout<<”hasil dari
c=a%b adalah “<<c<<endl;
cout<<”hasil dari
d=a*b adalah “<<d<<endl;
}
OUTPUTNY :
Hasil dari c=a%b adalah 1
Hasil dari d=a*b adalah 30
b. Program
2
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
#include<iostream.h>
#include<iomanip.h>
Void main()
{
Int nilai=10
cout<<”nilai= “<<nilai<<endl;
cout<<”nilai ke
octal= “<<oct<<nilai<<endl;
cout<<”nilai ke
hexadesimal= “<<hex<<nilai<<endl;
cout<<”nilai ke
desimal= “<<dec<<nilai<<endl;
getch();
}
OUTPUTNYA :
Nilai=10
Nilai ke ocktal = 10:8=1 sisa 2
=
1:8=0 sisa 1
Nilai hexadesimal = a
Nilai desimal = 10
=10:10=0 sisa 10
c. Program 3
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
#include<iostream.h>
#include<iomanip.h>
Void main()
{
float a, b, c;
a=25.77;
b=23.45;
c=a*b;
cout<<setiosflags(ios::fixed);
cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(10)<<setprecision(1)<<c;
cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(20)<<setprecision(2)<<c<<endl;
cout<<setiosflags(2)<<c<<endl;
cout<<setiosflags(ios::right)<<setw(10)<<setprecision(4)<<c;
cout<<setiosflags(ios::right)<<setw(20)<<setprecision(5)<<c<<endl;
getch();
}
d. Program 4
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
#include<iostream.h>
#include<iomanip.h>
Void main()
{
int a=250;
cout<<setw(10)<<setbase(10)<<a<<endl;
cout<<setw(15)<<setbase(8)<<a<<endl;
cout<<setw(20)<<setbase(16)<<a<<endl;
getch();
}
OUTPUTNYA :
250
372
fa
e. Program 5
e. Program 5
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
#include<iostream.h>
#include<iomanip.h>
Void main()
{
char a[10]="hallo";
cout<<setfill('-');
cout<<setw(10)<<a<<endl;
cout<<setw(15)<<a<<endl;
cout<<setw(20)<<a<<endl;
getch();
}
OUTPUTNYA :
......hallo
..........hallo
............hallo
char a[10]="hallo";
cout<<setfill('-');
cout<<setw(10)<<a<<endl;
cout<<setw(15)<<a<<endl;
cout<<setw(20)<<a<<endl;
getch();
}
OUTPUTNYA :
......hallo
..........hallo
............hallo
BAB III
SARAN.
Fungsi manipulator sangat penting didalam program jadi kita harus banyak belajar dari arti fungsi manipulator tersebut.
Didalam pengetikan fungsi tersebut diperlukan ketelitian, agar fungsi yang kita ketikkan dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan kita harapkan.
Didalam pengetikan fungsi tersebut diperlukan ketelitian, agar fungsi yang kita ketikkan dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan kita harapkan.
*TERIMAKASIH SUDAH MEMBACANYA.*